Jumat, 07 April 2017

Fungsi Pakaian dalam Ajaran Islam


Pakaian (sandang) adalah salah satu kebutuhan pokok manusia di samping makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Selain berfungsi menutup tubuh, pakaian juga dapat merupakan pernyataan lambang status seseorang dalam masyarakat. Sebab berpakaian ternyata merupakan perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu sehingga berusaha selalu menutupi tubuhnya.

Oleh karena itu, betapapun sederhana bentuknya tapi usaha untuk menutupi tubuh itu masih ada. Misalnya, orang Irian Jaya yang memakai koteka untuk laki-laki dan sali lokal untuk perempuannya. Busana tersebut hanya menutupi bagian-bagian tertentu dari tubuh yang dianggap vital. Namun, bangsa yang menganggap diri mereka berbudaya pun sering tak segan-segan untuk menanggalkan busana mereka. Semakin minim, semakin seksi, dianggap menjadi semakin menarik. Itulah akibat jika berpakaian hanya berdasarkan budaya masyarakat dan mengikuti mode saja.

Dalam ajaran Islam, pakaian bukan semata-mata masalah budaya dan mode. Islam menetapkan batasan-batasan tertentu untuklaki-laki maupun perempuan. Khusus untuk muslimah, memiliki pakaian khusus yang menunjukkan jatidirinya sebagai seorang  muslimah. Bila pakaian adat umumnya bersifat lokal, maka pakaian muslimah bersifat universal. Dalam arti dapat dipakai oleh muslimah di manapun ia berada.

Masalah yang paling sering menimbulkan salah paham adalah anggapan kebanyakan orang menjadikan seragam pesantren tradisional sebagai mode busana muslimah. Sehingga terkesan busana muslimah itu kampungan, ketinggalan zaman, tidak modern, out of date, dan sebagainya. Padahal, Islam tidak mengharuskan muslimah mengenakan mode seperti itu. Islam hanya memberikan batasan-batasan yang harus ditutupi, sedangkan modenya terserah kepada selera masing-masing pemakai. Yang penting harus diperhatikan beberapa kriteria yang dapat dijadikan standar mode busana muslimah, yakni :
  1. Pakaian harus menutup aurat.
  2. Tekstil yang dijadikan bahan busana tidak tipis atau transparan (tembus-pandang). Karena kain yang demikian akan memperlihatkan bayangan kulit secara remang-remang.
  3. Modelnya tidak ketat.
  4. Tidak menyerupai laki-laki.
  5. Bahannya, juga modelnya tidak terlalu mewah, berlebihan atau menyolok mata, dengan warna aneh-aneh hingga menarik perhatian orang. Apalagi jika menimbulkan rasa sombong.

Begitu hebatnya pengaruh budaya dan mode dalam berpakaian, membuat manusia lupa memahami hakekat dari fungsi adanya pakaian. Dalam hal ini Islam sebagai agama yang salih li kulli zaman wa makan memberikan perhatian yang besar terhadap fungsi berpakaian. Menurut ajaran Islam, - sebagaimana dijelaskan oleh Allah di dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl : 81 dan Surat Al-A’raaf : 26-, pakaian itu mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
  1. Sebagai penutup aurat.
  2. Sebagai perhiasan. Maksudnya adalah sebagai perhiasan untuk memperindah penampilan dihadapan Allah dan sesama manusia. Sebagai perhiasan, seseorang bebas merancang dan membuat bentuk atau mode serta warna pakaian yang dianggap indah, menarik, serta menyenangkan, selama tidak melanggar batas-batas yang telah ditentukan.
  3. Sebagai pelindung tubuh dari hal-hal yang merusak, seperti panas, dingin, angin kencang, sengatan matahari dan sebagainya.
Demikianlah tiga fungsi utama pakaian dalam pandangan Islam, mudah-mudahan dalam berpakaian kita bisa menyadari apa sebenarnya fungsi yang kita inginkan dari pakaian kita, sehingga kita termasuk hamba-hamba Allah yang mensyukuri nikmat-Nya dan terhindar dari sifat kufur terhadap karunia-Nya.
 
Fashion Untuk Seorang Muslim
 
Tentu merupakan sebuah impian para kaum hawa untuk dapat bepenampilan semenarik mungkin. Semua cara serta alternatif pasti akan ditempuh untuk mendapatkan semua impian tersebut. Mulai dari mencari informasi, berusaha, sampai dengan mengeluarkan uang untuk mendapatkannya. Kita ambil contoh saja, ketika seorang wanita ingin tampil cantik dengan menggunakan beragam busana serta jilbab cantik yang tentunya bertujuan untuk memperindah penampilannya. Mereka tentu akan berusaha untuk dapat mencapai keadaan seperti itu dengan cara mencari info dengan browsing browsing di internet bagaimana memedupadankan baju serta aseccorisnya, membeli barang yang berkaitan dengan hal tersebut seperti jilbab murah serta busana busana gamis, dan yang terakhir adalah tinggal dandanan make upnya saja.
Ketiga faktor tersebut harus saling mendukung. Jangan sampai hanya menonjol disalah satunya, sebab tentu tidak akan terlihat sempurna. Dan untuk langkah pertama, kita bisa mencari informasi khusunya tentang fashion muslim bagi yang beragama islam di internet, sebab disana telah banyak disuguhkan berbagai macam informasi yang tentunya akan mendukun serta membantu kita untuk mendapatkan yang kita inginkan. Dan yang kedua adalah busana serta jilbab modern, dalam segi busana, anda harus bisa memadukan 2 benda tersebut anatar busana serta jilbab yang akan anda kenakan, namun apabila anda ingin aman cari saja warna yang sama, agar tidak kelihatan berbeda dan yang pasti serasi. Terakhir adalah make up, berikan olesan make up minimalis untuk wajah anda jikalau anda hanya melakukan aktivitas yang biasa saja, seperti jalan jalan, ngantor, shooping dll, namun berbeda lagi apabila anda akan  menghadiri suatu acara tertentu yang mengharuskan anda untuk  bermake up agak mencolok, jadi yang pasti sesuaikanlah make up tersebut dengan kondisi serta kegiatan yang akan anda lakukan.

Yang pasti anda perlu mengingat bahwa dasar dari fashion ada didalam diri anda sendiri, jadi apabila anda ingin mengenal serta mengetahui fashion lebih dalam lagi anda harus menetapkan didalam diri anda terlebih dahulu bahwa anda mau dan sanggup untuk melakukan perubahan tersebut. Dan tidak ketinggalan lagi banyaknya informasi sangat dibutuhkan bagi anda yang baru pertama ingin belajar tentang fashion

Makna Fashion Muslimah Kini; Trend atau kesalehan? 



Fitri memperlihatkan model baju muslimah terbaru yang dilihat di group shop online ponselnya kepada temannya. “Yang bagus yang mana ya, gue bingung,” katanya sambil menyodorkan beberapa alternatif model baju terbarunya. Tampak baju terusan spandek Korea kombinasi back lace, dress pinny berbahan denim, dan lain-lain dengan model menarik dan booming saat ini.
Ya, kini, fashion hijab (busana muslim) sedang ngetren di kalangan para muslimah. Fashion tersebut telah melahirkan trentren baru dalam berhijab. Baju mulimah yang dulu diidentik dengan baju longgar, lurus, dan sederhana atau yang lebih dikenal dengan gamis, kini sudah disulap menjadi baju yang zigzag dan gaya-gaya unik lainnya. Gaya yang tidak monoton ini sangat digandrungi oleh para muslimah terutama kaula muda.
Kita akan menyaksikan cara berpakaian muslimah dengan gaya yang berbeda dari sebelumnya. Penampilannya yang modis dengan cara memadukan pola, warna, dan aksesoris dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri. “Muslimah juga harus gaul loh,” ungkap Fitri di rumahnya, Cinangka, Depok. Ibu tiga orang anak ini mengaku sering ikut perkembangan mode. Sebagai seorang muslim, menurutnya, kita juga harus mengikuti estetika berpakaian. Kalau pakaiannya enak dipandang, selain menunjukkan kepribadian kita yang menarik juga membuat orang yang melihatnya senang. “itu kan pahala,” tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fifi, karyawan sebuah bank swasta di Semarang, saat diwawancara melalui Blackberry Massenger, ia mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang sangat mengikuti tren. Ia bersyukur saat ini fashion hijab sudah tidak ketinggalan zaman dalam berpakaian, “Menurutku sih model baju muslimah yang ditawarkan saat ini cukup syar’i. Karena kita temanya sedang mengikuti perkembangan zaman jadi wajar kalau gayanya beragam. Yang penting sesuai dengan karakter diri kita,” tandasnya.
Bagi seorang muslim, berbusana fungsinya sebagai alat untuk menutup aurat sesuai dengan perintah agama tetapi pada perkembangannya bergulir menjadi sebuah pencitraan diri bahkan “penanda” status sosial. Dari sinilah kemudian lahir pembaharuan fashion yang terus menerus. Oleh karena itu, banyak muslimah meyakini bahwa dengan mengikuti tren hijab tersebut, mereka akan terlihat lebih cantik dan menarik. Sebaliknya kalau tidak mengikuti tren, mereka akan terlihat tidak modis atau culun. Memang, menurut Fiske, fashion dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang digunakan oleh seseorang untuk mengungkapkan tentang dirinya kepada orang lain. Pesan yang disampaikannya cukup beragam tergantung siapa yang sedang memakainya.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para produsen untuk semakin menciptakan fashion yang inovatif dan stylish. Semakin tinggi peminatnya semakin mendorong para produsen menyuplai produk dengan beraneka model, warna, dan corak untuk memuaskan cita rasa para pecinta fashion. Tak hanya itu, mereka juga dimanjakan oleh kemudahan dan kemurahan (harga) yang ditawarkan. Kita bisa menemukan toko baju muslimah tersebut di mana saja mulai dari mall, plaza, pasar, dan amperan masjid bahkan di tangan kita sendiri, dengan hanya memegang ponsel kita bisa melihat beraneka macam baju dan langsung memesannya. Dalam 2 atau 3 hari ke depan barang yang kita pesan sudah sampai. “Aku lebih suka belanja online, meskipun katanya kita seperti belanja kucing dalam karung. Tapi ini memudahkan bagiku untuk mengupdate dan mengkoleksi keluaran terbaru,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, bisa digambarkan bahwa kita tidak hanya cukup memiliki pakaian untuk menutupi aurat (need) tapi mesti memiliki model-model terbaru (want) untuk terlihat gaul dan fashionable. Sebenarnya sah-sah saja kita memiliki beragam model baju tapi pernahkah kita berpikir atau sadar siapa yang memiliki andil menjadikan kebutuhan menjelma menjadi keinginan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar